Senin, 27 Januari 2014
Bertahun-tahun yang lalu, ada seorang anak lelaki yang selalu mendapat perlakuan buruk dari teman-teman disekolahnya.
Setiap hari saat pulang sekolah, ia harus melewati sebuah pohon tua dengan tinggi sekitar 70 kaki.
Para pengganggu itu selalu menghadang didekat pohon, mereka selalu melepaskan sepatu si bocah malang itu dan melemparkannya ke atas pohon.
Tentu saja bocah malang itu harus bersusah payah memanjat pohon sebelum mendapatkan sepatunya kembali.
Suatu hari, anak laki-laki itu ditemukan tewas di sebuah rawa belakang pohon. Sepatunya masih tergantung di salah satu cabang pohon itu, sehingga polisi mengambil asumsi bahwa anak itu terjatuh saat hendak mengambil sepatunya, kemudian tercebur ke rawa dan terperangkap di lumpur yang menutupi sekitar rawa itu.
Mereka berfikir bahwa itu murni sebuah kecelakaan. Tak ada yang lain.
Ada hal yang polisi itu tak ketahui bahwa sejak saat itulah ada seorang pembunuh berantai berkeliaran, mencari mangsa, yang kini dikenal dengan sebutan Walled Lake Child
Killer.
Seperempat mil dari Walled Lake, ada sebuah taman hiburan tua.
Pembunuh berantai itu sering menculik anak-anak dari taman hiburan kemudian menyekapnya di pohon tersebut, membunuh anak-anak malang itu dan membenamkan mayatnya dalam lumpur.
Pembunuh itu melemparkan sepatu korbannya pada pohon dan membiarkannya menggantung.
Mereka tidak tahu persis
berapa banyak anak-anak yang dibunuh dan anehnya, kejahatannya tidak terdeteksi selama bertahun-
tahun.
Akhirnya, masyarakat setempat menaruh curiga pada kasus hilangnya anak-anak serta banyaknya sepatu yang menggantung di pohon.
Polisi pun datang untuk memeriksa TKP di sekitar pohon sepatu sesuai permintaan penduduk setempat.
Di sana, mereka menemukan
mayat maupun tulang belulang dari semua anak yang hilang.
Mereka menarik kesimpulan, bahwa sepasang sepatu di pohon itu menandakan setiap mayat yang berhasil digali.
Hingga kini, pembunuh berantai itu tak pernah ditemukan. Seakan hilang begitu saja.
Taman hiburan pun ditutup, dan lahan dekat rawa telah dikembangkan agar dapat berfungsi untuk masyarakat, namun pohon tersebut masih ada.
Sesekali, masyarakat menemukan sepasang sepatu yang secara misterius tergantung disana.
Melewati pohon itu saja dapat membuat bulu kudukmu merinding.
Bahkan, menurut laporan dari warga yang berjalan melewatinya di siang hari, mereka kerap kali mendengar teriakan dan tangisan anak-anak.
Saat ada yang berusaha mendekati arah suara itu, kemudian secara ajaib suara itu menghilang.
Suara itu akan kembali ke tempatmu berasal, begitu seterusnya.
Berbeda jika kau mencoba melewati pohon itu pada malam hari.
Menurut kesaksian, jika kau berani melakukan itu maka kau akan mendapati hal-hal yang lebih aneh.
Seperti melihat bayangan hitam, ilalang yang bergerak secara tak wajar, suara langkah kaki dan tawa anak-anak, serta jejak kaki anak kecil yang bisa kau lihat di lumpur.
Tak jarang, setiap orang yang kebetulan lewat disana pada malam hari sering mendengar suara pilu yang memanggil-manggil "Ayah... Ibu...." dari suara anak-anak, atau suara teriakkan histeris yang seolah meminta bantuan.
Berani mencoba lewat kesana di malam hari?
Source : scaryforkids
Translated by : Youichi
