Posted by : BlogBlogger
Selasa, 14 Oktober 2014
Setting
Untuk semua game, kami menggunakan setting DirectX 9 karena penggunaan DirectX 11 dirasa membuat pengalaman gaming menjadi tidak nyaman dengan sistem semurah ini. Lagipula, game terbaru umumnya masih menampilkan pemandangan yang cukup indah. Tampaknya, para pengembang game sadar bahwa masih banyak gamer yang belum memiliki sistem yang mencukupi untuk menjalankan game DirectX11 dengan lancar.
Setting detail kami sesuaikan dengan tingkat FPS yang dapat dianggap wajar yaitu 30 FPS. Di bawah tingkat ini, performa yang didapat membuat game tidak dapat dimainkan dengan nyaman.
Konsumsi Daya: Konsumsi daya diukur saat kami memainkan game Lost Planet 2. Konsumsi daya menjadi sangat penting ketika berhadapan dengan sistem dengan budget terbatas.
Pada saat idle, AMD Llano memiliki konsumsi daya paling rendah. Dengan perbedaan 10% dari Pentium G, terlihat bahwa AMD APU lebih hemat daya pada saat idle.
Saat load, hasil yang kami dapatkan berbeda sekali. Ternyata, kombinasi Pentium G memiliki load lebih rendah sebesar 39% dibanding dengan AMD Llano.
So..What To Buy?
Sejak awal, sebenarnya kami memperkirakan bahwa sistem dengan AMD Llano akan memiliki harga yang lebih bersahabat, performa gaming yang cukup baik, dan konsumsi daya rendah. Sayangnya, kedua sistem AMD Llano yang kami uji tidak berhasil mencetak skor yang cukup tinggi dan konsumsi dayanya dalam kondisi bekerja penuh ternyata cukup tinggi.
Pasangan AMD Phenom II X2 555BE dan GeForce GT 430 berhasil memberikan performa yang cukup baik untuk gaming. Kelemahan sistem ini terletak pada konsumsi dayanya yang tinggi. Akan tetapi, perlu diingat, apabila Anda suka mengutak-atik PC, sistem ini bisa didongkrak kinerjanya dengan sangat mudah. Cukup naikkan multiplier dan kecepatan prosesornya akan meningkat cukup tinggi. Diiringin dengan tweaking memori (RAM) dan overclock VGA, sistem ini berpotensi memberikan performa tinggi.
Hal yang tidak kami sangka adalah perpaduan Pentium G dan GeForce GT 430 mampu memberikan performa yang sangat baik dengan konsumsi daya paling rendah (dalam kondisi bekerja penuh). Kelemahan dari sistem ini adalah Anda nyaris tidak bisa melakukan tweaking apapun. Opsi Anda hanya terletak pada optimalisasi kecepatan memori dan overclock VGA.
Untuk Penggunaan Pribadi
Untuk penggunaan pribadi, kami akan menyarankan sistem dengan AMD Phenom II X2 555BE + VGA atau Pentium G840 + VGA. Kedua sistem ini menawarkan performa tinggi. Apabila Anda suka melakukan tweaking, overclocking, dan tidak ada masalah dengan tingginya konsumsi daya, sistem AMD Phenom adalah pilihannya. Akan tetapi, bagi Anda yang ingin “terima beres” dan ingin mengirit biaya listrik bulanan, sistem dengan Pentium G840 adalah pilihan yang pas.
Untuk Game Center
Sebuah game center akan membutuhkan performa terbaik diiringi dengan konsumsi daya terendah untuk menjaga biaya operasional tetap rendah. Oleh sebab itu, pilihannya adalah salah satu dari PC berbasis Pentium G. Tidak digunakannya optical drive pada PC game center membuka peluang untuk menggunakan RAM 4 GB agar sistem bekerja dengan lebih leluasa.
Tak mudah menggabungkan kemampuan sistem yang mumpuni dengan budget yang cukup terbatas. Dengan dana yang terbatas tentunya pilihan Anda ikut menjadi lebih sempit tetapi bukan berarti pilihan itu menjadi tidak ada. Kunci dari merakit dari sistem dengan budget terbatas adalah pintar-pintar memilih komponen yang cocok dengan kebutuhan Anda, jangan tergoda dengan brand dan iming-iming performa yang dijanjikan brand tersebut. Kami telah membuktikan bahwa dengan dana 3 juta rupiah Anda bisa mendapatkan sebuah PC gaming dengan performa yang cukup memuaskan.
Sumber : JagatReview
Related Posts :
- Back to Home »
- PC , Tips , Trik »
- PC Gaming Murah Seharga 2 Juta Rupiah Part 4
